Seni Musik
Alat Musik
Dari Sumatra
Disusun
oleh:
Nama : Ferryan Saputro (08)
Hanan Rafi
D (09)
Istikomah R
(11)
Izdihar A
(12)
Kelas : X IPS 3
SMA N 1
JETIS
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
Kata Pengantar
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas inidapat bermanfaat untuk masyarakan dan dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas inidapat bermanfaat untuk masyarakan dan dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Bantul, 20
Januari 2017
Penyusun
Penyusun
Pengertian
Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan.Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional.Menjadikan musik tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha.Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu.
Alat
Musik Tradisional Aceh
1.
ARBAB
Arbab
adalah sebuah alat musik tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara digesek.
Bentuknya nyaris menyerupai rebab, namun dari cara pembuatannya sendiri Arbab
terbilang unik dan berbeda. Arbab dibuat dari batok kelapa, kulit kambing, kayu
dan dawai; serta memiliki suatu busur (alat penggesek) yang terbuat dari serat
tumbuhan atau rotan.Busur ini dinamakan Go Arbab.
2.BANGSI
ALAS
Bangsi alas atau biasa disebut Bangsi saja
adalah alat musik tradisional Aceh dimainkan dengan cara ditiup. Instrumen ini
terbuat dari bambu dengan 7 buah lubang nada di bagian batangnya.Dilihat dari
bentuknya, bangsi alas menyerupai sebuah seruling besar.Dalam pertunjukan
musik, fungsi bangsi alas sendiri adalah sebagai alat musik ritmis pengiring sebuah
lagu.
3. CANANG
Canang adalah alat musik
tradisional dari Aceh yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat Aceh, Gayo,
Tamiang, dan Alas. Masyarakat Aceh menyebutnya "Canang Trieng", di Tamiang disebut "Kecapi" dan di Alas disebut
dengan "Kecapi Olah".
Canang terbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong.Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda pula.
Fungsi canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional.Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul.Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
Canang terbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong.Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda pula.
Fungsi canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional.Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul.Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.
4. GEUNDRANG
Geundrang merupakan salah satu unit alat musik tradisional Aceh yang merupakan bagian dari perangkatan musik Serune Kalee.
Geundrang termasuk jenis alat musik yang
dibunyikan dengan cara dipukul baik dengan menggunakan tangan atau memakai kayu
pemukul.Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah
pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat
pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.
5. SERUNE KALEE
Serune Kalee adalah instrumen tiup
tradisional Aceh adalah alat khas tradisional Aceh Musit yang dimainkan sejak
jaman dahulu. Instrumen ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh
Besar dan Aceh Barat. Alat musik tradisional serune kalee ini biasanya
dimainkan dalam hubungannya dengan Gendrang Rapai dan acara hiburan, tarian,
penyambutan tamu kehormatan pada raja raja kerajaan zaman keemasan Aceh
Darussalam.
Serune Kalee bersama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik sejak masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi / warna musik dalam budaya tradisional Aceh.Instrumen ini adalah salah satu alat musik layaknya seruling atau klarinet, tersebar di komunitas Melayu.
Kata Serune Kalee mengacu pada dua hal yang berbeda.Kata pertama, menunjuk ke kuningan Serune tradisional Aceh yang sering bermain bersama Rapai. Sementara Kalee adalah nama dari sebuah nama desa di Laweung, Pidie.
Peralatan musik tidak hanya digunakan oleh orang-orang Aceh, tetapi juga Minangkabau, Agam, dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat.Bahkan, distribusi pasokan ini mencapai Thailand, Sri Lanka, dan Malaysia. Semacam ini alat musik juga ditemukan di daerah pesisir lainnya dari Provinsi Aceh dan, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, Aceh Barat, dan dengan nama yang sama(BurhanParadise, ed, 1986:. 81). Setiap daerah yang menggunakan jenis musik ini memberikan berbagai variasi dalam peralatan, sehingga bentuk dan namanya juga bermacam-macam. Namun, di antara beberapa variasi serune, ada kesamaan dalam nuansa mengangkat suara, laras nada, getaran, Volume suara, dinamika suaranya.
Berdasarkan data yang ada, peralatan ini telah ada sejak kedatangan Islam ke Aceh.Ada beberapa yang mengatakan peralatan ini berasal dari Cina(ZHIdris, 1993: 48-49).Pada saat ini budaya di Aceh juga berkembang pesat, salah satunya adalah seni, dengan gaya Islam yang kuat.Peralatan Serune Kalee masih saat ini memegang peranan penting dalam berbagai seni pertunjukan, dalam berbagai upacara, dan acara lainnya Kalee Serune game musik.Telah menghibur masyarakat Aceh sejak dulu sampai sekarang.
Serune Kalee bersama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik sejak masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi / warna musik dalam budaya tradisional Aceh.Instrumen ini adalah salah satu alat musik layaknya seruling atau klarinet, tersebar di komunitas Melayu.
Kata Serune Kalee mengacu pada dua hal yang berbeda.Kata pertama, menunjuk ke kuningan Serune tradisional Aceh yang sering bermain bersama Rapai. Sementara Kalee adalah nama dari sebuah nama desa di Laweung, Pidie.
Peralatan musik tidak hanya digunakan oleh orang-orang Aceh, tetapi juga Minangkabau, Agam, dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat.Bahkan, distribusi pasokan ini mencapai Thailand, Sri Lanka, dan Malaysia. Semacam ini alat musik juga ditemukan di daerah pesisir lainnya dari Provinsi Aceh dan, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, Aceh Barat, dan dengan nama yang sama(BurhanParadise, ed, 1986:. 81). Setiap daerah yang menggunakan jenis musik ini memberikan berbagai variasi dalam peralatan, sehingga bentuk dan namanya juga bermacam-macam. Namun, di antara beberapa variasi serune, ada kesamaan dalam nuansa mengangkat suara, laras nada, getaran, Volume suara, dinamika suaranya.
Berdasarkan data yang ada, peralatan ini telah ada sejak kedatangan Islam ke Aceh.Ada beberapa yang mengatakan peralatan ini berasal dari Cina(ZHIdris, 1993: 48-49).Pada saat ini budaya di Aceh juga berkembang pesat, salah satunya adalah seni, dengan gaya Islam yang kuat.Peralatan Serune Kalee masih saat ini memegang peranan penting dalam berbagai seni pertunjukan, dalam berbagai upacara, dan acara lainnya Kalee Serune game musik.Telah menghibur masyarakat Aceh sejak dulu sampai sekarang.
6. TAKTOK TRIENG
Taktok Trieng sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu.Alat ini
dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lainnya.
Taktok Trieng dikenal ada 2 jenis: satu dipergunakan di Meunasah
(langgar-langgar), dibalai-balai pertemuan dan di tempat-tempat lain yang
dipandang wajar untuk diletakkan alat ini. Dan jenis yang dipergunakan di sawah-sawah
berfungsi untuk mengusir burung ataupun serangga lain yang mengancam tanaman
padi. Jenis ini biasanya diletakkan di tengah sawah dan dihubungkan dengan tali
sampai ke dangau (gubuk tempat menunggu padi di sawah).
7. RAPAI
Alat musik tradisional Rapai merupakan alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul. Menurut Z.H Idris, alat musik Rapai ini berasal dari Bahdad (irak), dan dibawa ke Aceh oleh seorang penyiar agama Islam bernama Syeh Rapi.
Dalam pertunjukannya, alat musik rapai ini dimainkan oleh 8 sampai 12 orang pemain yang disebut awak rapai.Alat musik Rapai ini berfungsi untuk mengatur tempo dan tingkahan-tingkahan irama bersama Serune kalee maupun buloh perindu.
Berdasarkan besarnya rapai serta fungsinya, alat musik tradisional dari Aceh ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Rapai Pasee (rapai
gantung)
Rapai Daboih
Rapai Geurimpheng (rapai macam)
Rapai Pulot
Rapai Anak/tingkah
Rapai kisah
Rapai Daboih
Rapai Geurimpheng (rapai macam)
Rapai Pulot
Rapai Anak/tingkah
Rapai kisah
Alat musik rapai
ini biasanya dimainkan dalam berbagai kesempatan seperti misalnya pada saat
pasar malam, upacara perkawinan, ulang tahun, mengiringi tarian, memperingati
hari hari tertentu dan acara lainnya.Namun, selain dimainkan secara tunggal
alat musik rapai ini juga dapat digabungkan dengan peralatan musik lainnya.
Rapai berbentuk seperti tempayan atau panci dengan berbagai ukuran.Dibagian atas rapai ditutup dengan kulit, sedangkan bagian bawahnya kosong.
Rapai berbentuk seperti tempayan atau panci dengan berbagai ukuran.Dibagian atas rapai ditutup dengan kulit, sedangkan bagian bawahnya kosong.
Alat Musik Tradisional Sumatra
Utara
1.
ARAMBA

Aramba
adalah alat musik yang berupa gong kecil yang terbuat dari logam besi,
kuningan, atau perunggu.Instrumen ritmis ini diperkirakan berasal dari
kebudayaan masyarakat Nias.Ia dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul
kayu. Dalam daftar alat musik tradisional Sumatera Selatan, aramba disebut juga
dengan nama Bende.
2. DOLI-DOLI

Doli-doli
adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang dibuat dari susunan
bilah-bilah bambu dengan ukuran yang berbeda. Instrumen yang berasal dari Nias
ini, biasanya tidak dimainkan secara tunggal, melainkan selalu diiringi dengan
bunyi alat musik lain seperti kendang dan aramba. Doli-doli dimainkan dengan
cara dipukul menggunakan tongkat kayu. Adapun jika di masyarakat Melayu,
doli-doli disebut dengan nama kolintang.
3. DRURI DANA

Druni
dana adalah instrumin harmonis yang dimainkan dengan cara dipukul atau
digoyangkan. Prinsip kerjanya sama seperti prinsip kerja garputala atau
angklung. Ia menghasilkan bunyi jika bambu-bambu yang disusun saling berpadu.
Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
4. FARITIA

Faritia
adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang bentuknya mirip sekali dengan
gong. Yang membedakan aramba dan faritia adalah jika aramba hanya terdiri dari
1 atau 2 buah, maka faritia tersusun dari ragam ukuran yang menghasilkan nada
yang berbeda jika dipukul. Ukuran faritia umumnya berdiameter antara 20 sampai
30 cm.
5.
GARANTUNG/KOLINTANG

Garantung
atau garattung adalah alat musik khas Batak Toba yang dibuat dari susunan 8
lempengan kayu yang dipadukan dengan seutas tali. Garantung menghasilkan nada
melodis saat dipukul menggunakan alat pemukul khusus., Sumatera Utara yang
merupakan pembawa melodi yang terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada.
Cara memainkan garantung sama seperti cara memainkan gamelan. Tangan kanan
digunakan untuk memukul, sementara tangan kiri digunakan untuk mengatur ritme
nada yang dihasilkan.
6.
GONRANG

Gonrang dalam bahasa Indonesia berarti
gendang. Alat musik ini dibuat dari gelondongan kayu yang dibuang bagian
tengahnya dan dibagian sisinya dihamparkan kulit lembu kering sebagai
membran.Gonrang banyak ditemukan di masyarakat sekitar Kabupaten Simalungun
pada masa silam.
7.
GORDANG

gordang
adalah instrumen kendang dengan 2 membrang di dua sisinya. Gordang dimainkan
dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.Bunyi yang dihasilkan sangat ritmis
dan dapat mengatur permainan nada dari sebuah pertunjukan orkestra.Gordang
ditemukan dalam budaya masyarakat Batak Toba.
8. HAPATEN

Hapetan
adalah alat musik petik tradisional khas sumatera Utara.Bentuknya menyerupai
kecapi pada umumnya. Oleh karena itu, beberapa suku Sumatera Utara juga
menyebutnya dengan nama Hasapi, Kucapi, atau Kecapi.
9.
PANGGORA

panggora
ini adalah gong yang berukuran amat besar. Gong ini memiliki diameter > 36
cm dengan ketebalan > 6 cm. Karena dibuat dari logam seperti besi, kuningan,
atau perunggu, suara yang dihasilkan panggora amat nyaring dan keras. Panggora
tidak digunakan secara khusus dalam sebuah pertunjukan seni musik tradisional
Sumatera Utara, melainkan hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja.
10. SARUNE BALON

seruni
bolon adalah hasil akulturasi Serune Kalee khas Aceh dengan kebudayaan Batak.
Instrumen melodis ini dimainkan dengan cara ditiup. Yang unik, sarune bolon
akan tetap menghasilkan suara baik karena ditiup maupun ditarik napas. Oleh
karenanya cara kerja alat musik ini tergolong circular breathing atau
pernafasan dua arah. Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
11. TAGANING

Taganing
adalah alat musik khas Batak Toba yang berupa susunan 5 buah gendang dengan
ukuran beragam.Cara memainkannya yaitu dipukul menggunakan palupalu atau stik
khusus dari kayu.Selain berfungsi sebagai alat musik ritmis, taganing juga
mengasilkan nada-nada melodis yang sangat bermanfaat untuk mengiringi permainan
alat musik lainnya dalam satu pertunjukan.
12. OLE-OLE

Ole-ole
sebetulnya bukan alat musik pertunjukan.Instrumen ini hanya terbuat dari batang
padi yang ruasnya dipecah dan ditiup sedemikian rupa sehingga menghasilkan
nada.Ia biasanya dimainkan oleh para petani yang sedang memanen padinya di
sawah. Untuk mengeraskan suara, umumnya ditambahkan lilitan daun kelapa muda
secara mengeliling hingga ukuran yang diinginkan. Di beberapa daerah di
Nusantara, alat musik tradisional Sumatera Utara ini juga sering dimainkan tapi
dengan nama dan sebutan yang berbeda.
Alat Musik Tradisional Sumatra
Barat
1.
SERUNAI
Alat musik
tradisional Serunai ini dikenal juga dengan sebutan puput serunai.Berjenis alat
musik tiup di masyarakat Minang menambah kekayaan khazanah Indonesia.Ada fitur
atau tampilan yang unik pada alat musik Serunai, yaitu pada sisi ujungnya yang
mengembang dan berfungsi untuk memperbesar volume suara bunyi.
2. GENDANG TABUIK

Gendang
Tabuik menyerupai bangunan bertingkat tiga terbuat dari kayu, rotan, dan bambu
dengan tinggi mencapai 10 meter dan berat sekitar 500 kilogram.Pada bagian
bawah Tabuik berbentuk badan seekor kuda besar bersayap lebar dan berkepala
“wanita” cantik berjilbab.Kuda gemuk itu dibuat dari rotan dan bambu dengan
dilapisi kain beludru halus warna hitam dan pada empat kakinya terdapat gambar
kalajengking menghadap ke atas.Gandang Tabuik bisa dibilang paling fenomenal
yang hanya ada di Sumatera Barat (Sumbar). Salah satu yang menyebabkannya, alat
musik ini dibuat dengan dana hingga puluhan juta rupiah.Cara memainkan Gandang
Tabuik ini umumnya diangkat secara bersama-sama oleh 50 orang. Dan untuk
mengangkatnya maka dibuatkan 4 buah balok bersilang dengan panjang sekitar 10
meter di bagian bawah Gandang Tabuik ini.
3. BANSI

Bansi
merupakan seruling Minangkabau.Bentuk alat musik ini pendek serta memiliki
tujuh (7) lubang. Kabarnya, cara memainkan alat musik tradisional ini sangat
mudah, karena Ukurannya yang pendek tersebut memudahkan siapapun untuk belajar,
bahkan bagi yang jari-jemarinya pendek atau kurang lentur.Terbuat dari dari
bambu, Bansi cocok dimainkan sambil mengiringi berbagai macam alunan musik.Yang
membuat menarik, alat musik tempo dulu ini memiliki nada standar sehingga bisa
digunakan untuk memainkan atau mengiringi baik musik tradisional maupun
lagu-lagu modern.Dalam kenyataannya, Bansi sering dipakai untuk mengiringi
tarian tradisional di Sumbar seperti tari pasambahan.
4. SALUANG
Saluang
juga termasuk kedalam golongan alat musik tiup yang terbuat dari bambu tipis
atau talang.Konon, orang-orang di Minangkabau yakin bahwa bahan yang paling
bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang
yang ditemukan hanyut di sungai.
5. TALEMPONG
Talempong
merupakan alat musik pukul tradisional di Minangkabau.Bahan untuk membuat
Talempong bisa dari bahan kuningan, tapi ditemukan ada pula Talempong yang
terbuat dari kayu dan batu.Seiring berjalan waktu, sekarang Talempong dari
terbuat dari jenis kuningan-lah lebih banyak dipakai.
7.
PUPUIK TANDUAK

Selain
berfungsi sebagai alat musik, Pupuik Tanduak juga dipakai sebagai isyarat
adanya pengumuman dari pemuka kepada warga kampung di Minangkabau.Uniknya,
pembuatan Pupuik Tanduak yaitu dengan cara memotong ujung tanduk sehingga
membentuk rongga sampai ke pangkalnya. Cara membunyikan alat musik ini dengan
metode ditiup.Adapun suara yang dikeluarkan menyerupai bunyi terompet yang
melengking terdengar di telinga.
Selain
itu, Pupuik Tanduak adalah alat musik sederhana yang memiliki nada
tunggal.Fungsi dari alat musik ini lebih dominan sebagai kode atau isyarat bagi
masyarakat setempat.Lebih lanjut, alat ini dibunyikan sebagai penanda waktu
sholat, khususnya waktu Shubuh dan Maghrib.
8.
RABAB

Rabab
merupakan alat musik gesek tradisional khas Minangkabau.Alat musik ini terbuat
dari tempurung kelapa.Umumnya dalam pertunjukan musik rabab ini dikisahkan
berbagai cerita nagari atau dikenal dengan istilah Kaba.
8. TAMBUA

Tambua
alias tambur adalah alat musik dari Sumatera Barat.Alat murik ini merupakan
alat musik perkusi populer di Minangkabau. Meski sederhana, alat musik
tradisional ini memiliki daya membuat acara adat jadi meriah.Terkait bentuknya,
Jika dilihat, Tambua sangat sederhana bentuknya; hanya berupa satu set tambur
yang terbuat dari kayu dan kulit kambing dengan ukuran masing-masing lumayan
besar. Memiliki ketinggian masing-masing sekitar 75 cm, sementara diameternya
mencapai setengah meter. Satu set Tambua terdiri dari enam buah Tambur dan semuanya
berukuran sama, serta dimainkan oleh sekelompok pemuda. Jika Anda pernah tahu
bentuk satu set bedug mini, begitulah tampilan Tambua.Untuk memainkan alat
musik Tambua harus ada sekelompok orang. Jika sudah ada orang-orang yang siap
mengelompokan diri untuk memainkan alat musik Tambua, irama dan suara yang riuh
pun mulai terdengar ditelinga.Dan biasanya, pertunjukan kesenian musik Tambua
dimainkan di dalam hajatan atau acara pernikahan.
9. PUPUIK BATANG PADI

Meski
hanya terbuat dari batang padi, alat musik yang bernama Pupuik Batang Padi ini
mampu menjadi sarana hiburan rakyat di Minangkabau. Batang padi yang sudah tua
dan berbuku menjadi pilihan untuk membuat alat ini.Cukup sederhana proses
pembuatan Pupuik Batang Padi ini. Seteleh memilih batang padi yang sudah tua,
lalu dipecah secara hati-hati di dekat pangkal bukunya. Hasilnya, pecahan
batang itu akan membentuk semacam pita suara yang menjadi sumber bunyi. Suara
melengking keluar jika alat musik itu ditiup melalui pita suaranya.Tak sampai
disitu saja.Demi menghasilkan suara yang melengking, batang padi dapat
disambung pada lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti
terompet.
10 .TANSA
Alat musik ini berupa bejana berbentuk kuali dengan diameter 14 inch.Tansa terbuat dari bahan alumunium yang permukaannya ditutup kulit tipis. Dulu, membuat alat musik Tansa dengan menggunakan kulit kijang, tapi sesuai dengan perkembangan zaman, kulit kijang sudah mulai tidak pakai lagi, saat ini tansa memakai mika plastic / drum head.Meski begitu, Tansa masih tergolong alat musik tradisional. Perubahan bahan membuatnya tidak mempengaruhi jenis alat musik tersebut.
11. TALEMPONG BATU TALANG ANAU
Talempong
Batu Talang Anau adalah alat musik tradisional dari Sumatera Barat yang terbuat
dari bahan logam kuningan yang berbentuk seperti sebuah gong.Talempong
Talempong Batu Talang Anau dipakai untuk mengiringi para penari dan juga
kesenian randai dan juga mengarak pengantin.
Hal yang
unik dari Talempong Batu Talang Anau adalah bahan yang digunakan.Jika biasanya
alat musik Talempong menggunakan bahan logam kuningan, maka di Talang Anau,
Payakumbuh, Talempong bisa dibuat dari batu alam. Yang membuat menarik adalah
tidak terjadi perbedaan bunyi, baik Talempong yang dibuat dari batu dengan
Talempong yang terbuat dari bahan logam kuningan.Bagi wisatawan yang berkunjung
ke Padang, maka akan disuguhi asal usul dari alat musik tradisional ini.

12. AGUANG

Aguang
cuma sebutan dalam bahasa Minang.Alat musik ini menyerupai gong.Gong biasanya
bersifat pukulan ke satu, ke tiga, atau penutup, sedangkan gong kecil pada
pukulan ke dua dan ke empat.Kemudian juga ada variasi sesuai dengan rentaknya.
13.GANDANG
Gandang dalam bahasa umumnya adalah gendang yang mempunyai bentuk sama dengan yang ada di daerah lain, seperti di Melayu, Batak, Sunda, Jawa, dan lain lain. Hal itu juga berlaku untuk cara memainkannya. Sisi lingkaran kecil di sebelah kiri dan yang lebih besar ada di sebelah kanan. Hanya saja cara memukul antara masing-masing daerah sangat berbeda, yaitu di Minang tergantung dari jenis rentak lagu.Nama populer lain adalah dikenak dengan sebutan Gendang Tabuik yang berkembang di daerah Pariaman.Sampai sekarang, alat musik ini masih bisa dijumpai. Salah dua daerah tempat menjumpainnya adalah daerah Maninjau dan daerah Pada Pariaman.Alat musik ini dimainkan, biasanya pada upacara ritual yang diadakan di daerah Maninjau dan Padang Pariaman.
ALAT
MUSIK TRADISIONAL SUMATERA SELATAN
Alat Musik Tenun
Alat musik ini terbuat
dari kayu berbentuk persegi panjang, bagian tengahnya terdapat bentuk segitiga
berangkai yang apabila dipukul akan menghasilkan bunyi tertentu.
Dinamakan alat musik tenun karena alat musik ini memang dahulunya sering dimainkan ketika para wanita sedang bekerja menenun kain.Alat musik ini adalah sarana hiburan dan pelipur rasa bosan bagi para wanita yang sehari-hari bekerja. Cara memainkannya cukup mudah yaitu dengan cara dipukul menggunakan kayu pada bagian-bagian tertentu yang menghasilkan nada-nada berbeda.
Dinamakan alat musik tenun karena alat musik ini memang dahulunya sering dimainkan ketika para wanita sedang bekerja menenun kain.Alat musik ini adalah sarana hiburan dan pelipur rasa bosan bagi para wanita yang sehari-hari bekerja. Cara memainkannya cukup mudah yaitu dengan cara dipukul menggunakan kayu pada bagian-bagian tertentu yang menghasilkan nada-nada berbeda.

Burdah atau Gendang Oku
Burdah adalah alat
musik sejenis gendang berukuran besar yang dibuat dari kulit hewan dan kayu
nangka, dibandingkan dengan rebana, ukuran burdah lebih besar. Karena alat
musik ini pertama kali ditemukan dalam budaya masyarakat Ogan Komering Ulu atau
OKU, maka banyak pula orang yang menyebut alat musik ini dengan nama Gendang
Oku.
Burdah sering dimainkan dalam acara-acara adat sebagai alat musik ritmis.Cara memainkannya yaitu dengan ditepuk bagian kulit membrannya menggunakan telapak tangan. Dalam upacara pernikahan, latihan pencak silat, atau saat ada upacara adat Palembang kita akan dengan mudah menemukan alat musik ini.
Selain itu, alat musik tradisional Burdah / gendang oku ini dimainkan untuk mengiringi lagu Islami (barjanji) pada acara keagamaan yang dimainkan sendiri maupun berkelompok.Burdah juga sering digunakan untuk mengiringi kesenian pencak silat.
Burdah sering dimainkan dalam acara-acara adat sebagai alat musik ritmis.Cara memainkannya yaitu dengan ditepuk bagian kulit membrannya menggunakan telapak tangan. Dalam upacara pernikahan, latihan pencak silat, atau saat ada upacara adat Palembang kita akan dengan mudah menemukan alat musik ini.
Selain itu, alat musik tradisional Burdah / gendang oku ini dimainkan untuk mengiringi lagu Islami (barjanji) pada acara keagamaan yang dimainkan sendiri maupun berkelompok.Burdah juga sering digunakan untuk mengiringi kesenian pencak silat.
Gambus
Alat musik gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat musik gambus ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi bentuk alat musik gambus dari Sumatera Selatan ini tentu saja memiliki ciri khas
Gambus Palembang terbuat dari kayu dengan enam dawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Selain dapat berfungsi sebagai alat musik melodis, gambus juga bisa berfungsi sebagai alat musik harmonis.

Alat musik gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat musik gambus ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi bentuk alat musik gambus dari Sumatera Selatan ini tentu saja memiliki ciri khas
Gambus Palembang terbuat dari kayu dengan enam dawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Selain dapat berfungsi sebagai alat musik melodis, gambus juga bisa berfungsi sebagai alat musik harmonis.

Genggong
Genggong
ini merupakan salah satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat
Besemah Kota Pagaralam, sejenis alat musik tiup yang menghasilkan suara mirip
harmonika.
Alat musik ini terbuat dari bilah bambu, kayu, pelepah enau atau logam dan dimainkan dengan cara dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Selanjutnya dengan memainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan maka genggong akan menghasilkan bunyi. Sedangkan untuk mengubah nada-nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator.
Alat musik ini terbuat dari bilah bambu, kayu, pelepah enau atau logam dan dimainkan dengan cara dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Selanjutnya dengan memainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan maka genggong akan menghasilkan bunyi. Sedangkan untuk mengubah nada-nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator.
Kenong
(Kenung Basemah)
Selain di Pulau Jawa, Alat musik tradisional kenong dapat ditemui juga di Sumatera Selatan. Kenong merupakan alat musik yang terbuat dari tembaga yang merupakan salah satu alat musik tradisi yang melengkapi gamelan jawa.Di Sumatera Selatan terdapat alat musik kenong khas gamelan suku Basemah di daerah Pagar Alam Sumatera Selatan.

Kulintang (Kolintang)
Kolintang adalah alat musik tradisional Sumatera Selatan berupa susunan logam kecil yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Alat musik ini sering dimainkan oleh masyarat suku Komering pada saat upacara adat atau pertunjukan seni tradisional. Kolintang di daerah lain di Indonesia memiliki nama yang beragam, di Riau misalnya alat musik ini disebut dengan nama Calempong atau Talempong.

Selain di Pulau Jawa, Alat musik tradisional kenong dapat ditemui juga di Sumatera Selatan. Kenong merupakan alat musik yang terbuat dari tembaga yang merupakan salah satu alat musik tradisi yang melengkapi gamelan jawa.Di Sumatera Selatan terdapat alat musik kenong khas gamelan suku Basemah di daerah Pagar Alam Sumatera Selatan.

Kulintang (Kolintang)
Kolintang adalah alat musik tradisional Sumatera Selatan berupa susunan logam kecil yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Alat musik ini sering dimainkan oleh masyarat suku Komering pada saat upacara adat atau pertunjukan seni tradisional. Kolintang di daerah lain di Indonesia memiliki nama yang beragam, di Riau misalnya alat musik ini disebut dengan nama Calempong atau Talempong.

Terbangan
(Rebana)
Terbangan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan. Alat musik pukul yang berasal dari Sumatera Selatan ini disebut juga dengan rebana. Terbangan terdiri dari empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur (Bedug kecil), biasanya berwarna merah, hitam, dan emas.
Terbangan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan. Alat musik pukul yang berasal dari Sumatera Selatan ini disebut juga dengan rebana. Terbangan terdiri dari empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur (Bedug kecil), biasanya berwarna merah, hitam, dan emas.

ALAT MUSIK TRADISIONAL RIAU DAN
KEPULAUAN RIAU
Bebano
Bebano adalah musik perkusi yang mengiringi Bukoba (koba)
yaitu tradisi lisan yang biasa didendangkan pada saat perhelatan seperti
pernikahan.
Gambang Camar
Gambang Camar
Gambang Camar alat musik yang terbuat dari kayu dan
logam.Gambang Camar termasuk jenis alat musik silofon, yang terdiri dari enam
bilah kayu hitam yang ditempatkan pada rak bersayap.Gambang Camar dimainkan
saat peringatan hari besar Islam dan acara hiburan sehari-hari.
Gambus
Gambus adalah salah satu alat musik tradisional petik yang
mirip mandolin.Senar pada gambus berjumlah antara 3 sampai 12 senar.Gambus
biasanya digunakan untuk mengiringi senandung lagu-lagu berirama timur
tengah.Bahkan tidak jarang yang menggunakan bahasa Arab ketika bernyayi dengan
diiringi alat musik gambus dan gendang.
Gambus Melayu Riau merupakan adopsi dari Gambus al’ Ud, semula berfungsi sebagai sarana hiburan yang lebih religius dimainkan individu dirumah atau hiburan bagi nelayan di atas perahu.Perubahan fungsi telah menggeser lagu yang bernuansa Islami menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.
Gambus Melayu Riau merupakan adopsi dari Gambus al’ Ud, semula berfungsi sebagai sarana hiburan yang lebih religius dimainkan individu dirumah atau hiburan bagi nelayan di atas perahu.Perubahan fungsi telah menggeser lagu yang bernuansa Islami menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.
Gedombak
Gedombak adalah alat musik yang terbuat dari kayu, kulit
binatang dan rotan.Gedombak sejenis gendang menyerupai piala.Gendang ini dibunyikan
untuk mengiringi teater mak yong yang populer di daerah Riau.Gedombak dimainkan
bersama dengan nafiri, gong tetawak, breng-breng (gong pipih) dan ceracap
(tepuk bambu).
Gendang Nobat
Gendang Nobat adalah alat musik pukul yang terbuat dari
kayu, kulit binatang dan rotan.Gendang Nobat merupakan salah satu perangkat
dari alat musik Melayu.Kata nobat berasal dari bahasa Persia yaitu
"nau" yang berarti sembilan dah "bat" yang berarti alat
musik.
Alat ini terdiri dari gendang negara, nafiri, serunai, dua gendang nobat, dua kopok-kopok, dan gong maha guru.Alat musik tersebut dianggap sakral dan lagu-lagunya tidak boleh dimainkan sembarangan, bahkan alat musik ini tidak boleh dilangkahi.Para pemain gendang nobat berasal dari keluarga kerajaan atau keluarga yang telah ditunjuk.
Gendang nobat merupakan replika dari gendang nobat Kesultanan Indragiri yang aslinya disimpan oleh keluarga Sultan Mahmud ke-25.Gendang ini disakralkan dan menjadi regalia Kesultanan Indragiri.Gendang nobat dimainkan pada saat penobatan Sultan Indragiri Narasinga II pada tahun 1473 M dan juga penobatan sultan-sultan selanjutnya.
Alat ini terdiri dari gendang negara, nafiri, serunai, dua gendang nobat, dua kopok-kopok, dan gong maha guru.Alat musik tersebut dianggap sakral dan lagu-lagunya tidak boleh dimainkan sembarangan, bahkan alat musik ini tidak boleh dilangkahi.Para pemain gendang nobat berasal dari keluarga kerajaan atau keluarga yang telah ditunjuk.
Gendang nobat merupakan replika dari gendang nobat Kesultanan Indragiri yang aslinya disimpan oleh keluarga Sultan Mahmud ke-25.Gendang ini disakralkan dan menjadi regalia Kesultanan Indragiri.Gendang nobat dimainkan pada saat penobatan Sultan Indragiri Narasinga II pada tahun 1473 M dan juga penobatan sultan-sultan selanjutnya.
Gendang Panjang
Gendang Panjang adalah sebuah alat musik yang berasal dari
daerah Kepulauan Riau,
yang termasuk alat musik Membranofon. cara memaikannya ditepuk dengan telapak tangan.
Di India, Gendang Panjang disebut dengan " Dhol " Gendang panjang ini kedua sisinya di tutupi dengan kulit. Gendang panjang selalu dimainkan 2 buah, yaitu induk untuk gendang dengan ukuran besar yang bermembran kulit kerbau dan anak untuk gendang yang berukuran lebih kecil dan bermembran kulit kambing.Kedua membran dalam gendang panjang diikat dengan tali dari rotan.Ukuran gendang panjang rata-rata sekitar 21 inci dan terbuat dari kayu marbau yang keras dan tahan lama.
Gendang Silat
yang termasuk alat musik Membranofon. cara memaikannya ditepuk dengan telapak tangan.
Di India, Gendang Panjang disebut dengan " Dhol " Gendang panjang ini kedua sisinya di tutupi dengan kulit. Gendang panjang selalu dimainkan 2 buah, yaitu induk untuk gendang dengan ukuran besar yang bermembran kulit kerbau dan anak untuk gendang yang berukuran lebih kecil dan bermembran kulit kambing.Kedua membran dalam gendang panjang diikat dengan tali dari rotan.Ukuran gendang panjang rata-rata sekitar 21 inci dan terbuat dari kayu marbau yang keras dan tahan lama.
Gendang Silat
Gendang Silat alat musik pukul yang terbuat dari kayu, rotan
dan kulit binatang.Gendang Silat berupa gendang berkepala ganda. Gendang Silat
merupakan musik khas masyarakat Melayu Bengkalis, gendang silat ini terdiri
dari terdiri dari gendang, serunai dan gong. Perpaduan alat musik ini akan
menghasilkan irama menarik, gendang silat ini biasanya digunakan untuk
mengiringi pesilat yang sedang mempertunjukkan gerakan silatnya untuk menyambut
kedatangan Raja pada zaman dahulu.
.Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul, instrumen (waditra)
yang terbuat dari perunggu atau logam lain, berbentuk bundar dan besar seperti kuali.
Sebagai waditra berpenclon yang sangat besar, gong mempunyai garis tengah 69 cm
s/d 105 cm. Di atas mistranya diberi variasi ular naga yang dibuat dari kayu.
Kompang
Kompang
Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling
populer.Kulit kompang biasanya dibuat dari kulit kambing betina, namun ada juga
yang dibuat dari kulit lembu dan kerbau.
Kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari kemerdekaan.Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus.Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya.
Kordeon
Kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari kemerdekaan.Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus.Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya.
Kordeon
Kordeon adalah salah satu alat musik yang biasa dimainkan
dengan cara dipompa dan digendong. Cukup sulit untuk memainkan jenis alat musik
satu ini.Namun suara yang dihasilkan begitu merdu.
Marwas
Marwas adalah adalah sebuah gendang yang berukuran
lebih kecil dari gendang biasa, terbuat dari kulit kambing, kayu cempedak
dan rotan. Marwas termasuk salah satu alat dalam tarian musik zapin.
Dalam tataran musik zapin, marwas berfungsi menjaga kestabilan intro dan
melahirkan harmoni musikal. Alat musik ini dapat juga berfungsi sebagai
ketukan atau mat.
Nafiri
Nafiri
Nafiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari
provinsi Riau di pulau Sumatera yang bentuknya mirip dengan terompet. Nafiri
adalah sejenis alat musik tiup yang dibuat dari perak dengan ukuran panjang 32
inci atau 33 cm. Pada zaman kerajaan-kerajaan, nafiri merupakan salah satu alat
yang penting untuk digunakan pada acara penobatan raja selain sebagai alat
musik di istana.
Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang
merupakan khas suku melayu.Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang
dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian
di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama
gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk
melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai
lambang kota tersebut.
No comments:
Post a Comment